Musik memiliki kekuatan untuk mengobati
penyakit dan meningkatkan kemampuan pikiran seseorang. Ketika musik
diterapkan menjadi sebuah terapi, musik dapat meningkatkan, memulihkan,
dan memelihara kesehatan fisik, mental, emosional, sosial dan
spiritual.
Hal ini disebabkan musik memiliki
beberapa kelebihan, yaitu karena musik bersifat nyaman, menenangkan,
membuat rileks, berstruktur, dan universal. Perlu diingat bahwa banyak
dari proses dalam hidup kita selalu ber-irama. Sebagai contoh, nafas
kita, detak jantung, dan pulsasi semuanya berulang dan berirama.
Terapi musik adalah terapi yang
universal dan bisa diterima oleh semua orang karena kita tidak
membutuhkan kerja otak yang berat untuk menginterpretasi alunan musik.
Terapi musik sangat mudah diterima organ pendengaran kita dan kemudian
melalui saraf pendengaran disalurkan ke bagian otak yang memproses emosi
(sistem limbik).
Pengaruh musik yang besar bagi
pikiran dan tubuh kita. Contohnya, ketika Anda mendengarkan suatu alunan
musik (meskipun tanpa lagu), seketika Anda bisa merasakan efek dari
musik tersebut. Ada musik yang membuat Anda gembira, sedih, terharu,
terasa sunyi, semangat, mengingatkan masa lalu dan lain-lain.
Salah satu figur yang paling berperan
dalam terapi musik di awal abad ke-20 adalah Eva Vescelius yang banyak
mempublikasikan terapi musik lewat tulisan-tulisannya. Ia percaya bahwa
objek dari terapi musik adalah melakukan penyelarasan atau harmonisasi
terhadap seseorang melalui vibrasi. Demikian pula dengan Margaret
Anderton, seorang guru piano berkebangsaan Inggris, yang mengemukakan
tentang efek alat musik (khusus untuk pasien dengan kendala psikologis)
karena hasil penelitiannya menunjukkan bahwa timbre (warna suara) musik
dapat menimbulkan efek terapeutik.
Apakah Semua Jenis Musik Bisa Dijadikan
Terapi?
Pada dasarnya hampir semua jenis
musik bisa digunakan untuk terapi musik. Namun kita harus tahu pengaruh
setiap jenis musik terhadap pikiran. Setiap nada, melodi, ritme, harmoni,
timbre, bentuk dan gaya musik akan memberi pengaruh berbeda kepada
pikiran dan tubuh kita. Dalam terapi musik, komposisi musik disesuaikan
dengan masalah atau tujuan yang ingin kita capai.
Musik sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Musik memiliki 3 bagian penting yaitu beat, ritme, dan harmony.
Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, sedangkan harmony
mempengaruhi roh.
Contoh paling nyata bahwa beat sangat
mempengaruhi tubuh adalah dalam konser musik rock. Bisa dipastikan tidak
ada penonton maupun pemain dalam konser musik rock yang tubuhnya tidak
bergerak. Semuanya bergoyang dengan dahsyat, bahkan cenderung lepas
kontrol. Kita masih ingat dengan "head banger", suatu gerakan
memutar-mutar kepala mengikuti irama music rock yang kencang. Dan tubuh
itu mengikutinya seakan tanpa rasa lelah.
Jika hati kita sedang susah, cobalah
mendengarkan musik yang indah, yang memiliki irama (ritme) yang teratur.
Perasaan kita akan lebih enak dan enteng. Bahkan di luar negeri, pihak
rumah sakit banyak memperdengarkan lagu-lagu indah untuk membantu
penyembuhan para pasiennya. Itu suatu bukti, bahwa ritme sangat
mempengaruhi jiwa manusia.
Sedangkan harmony sangat mempengaruhi
roh. Jika kita menonton film horor, selalu terdengar harmony (melodi)
yang menyayat hati, yang membuat bulu kuduk kita berdiri. Dalam
ritual-ritual keagamaan juga banyak digunakan harmony yang membawa roh
manusia masuk ke dalam alam penyembahan. Di dalam meditasi, manusia
mendengar harmony dari suara-suara alam di sekelilingnya.
Terapi Musik yang efektif menggunakan
musik dengan komposisi yang tepat antara beat, ritme dan harmony yang
sesuaikan dengan tujuan dilakukannya terapi musik. Jadi memang terapi
musik yang efektif tidak bisa menggunakan sembarang musik.
Dua
Macam Terapi Musik
Dalam dunia
penyembuhan dengan musik, dikenal 2 macam terapi
musik, yaitu:
1. Terapi Musik Aktif.
Dalam terapi
musik aktif pasien diajak bernyanyi, belajar
main menggunakan alat musik, menirukan
nada-nada, bahkan membuat lagu singkat.
Dengan kata lain pasien berinteraksi aktif
dengan dunia musik. Untuk melakukan Terapi
Musik katif tentu saja dibutuhkan bimbingan
seorang pakar terapi musik yang kompeten.
2.Terapi Musik Pasif.
Inilah terapi
musik yang murah, mudah dan efektif. Pasien
tinggal mendengarkan dan menghayati suatu
alunan musik tertentu yang disesuaikan
dengan masalahnya. CD Terapi Musik dari
www.terapimusik.com termasuk jenis
Terapi Musik Pasif. Hal terpenting dalam
Terapi Musik Pasif adalah pemilihan jenis
musik harus tepat dengan kebutuhan pasien.
Oleh karena itu, kami membuat puluhan jenis
CD Terapi Musik yang disesuaikan dengan
kebutuhan Anda.
Apa Saja Manfaat
Terapi Musik?
Ada
banyak sekali manfaat terapi musik. Jika
disebutkan satu per satu semuanya, tentu saja
butuh banyak waktu. Di bawah ini kami sebutkan
sepuluh manfaat utama terapi musik menurut para
pakar terapi musik.
1. Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran
Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah perasaan rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi (istirahat) yang sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami re-produksi, penyembuhan alami berlangsung, produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran.
Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah perasaan rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi (istirahat) yang sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami re-produksi, penyembuhan alami berlangsung, produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran.
2.
Meningkatkan Kecerdasan
Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang disebut Efek Mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et al dari Universitas California. Penelitian lain juga membuktikan bahwa masa dalam kandungan dan bayi adalah waktu yang paling tepat untuk menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas. Hal ini karena otak anak sedang dalam masa pembentukan, sehingga sangat baik apabila mendapatkan rangsangan yang positif. Ketika seorang ibu yang sedang hamil sering mendengarkan terapi musik, janin di dalam kandungannya juga ikut mendengarkan. Otak janin pun akan terstimulasi untuk belajar sejak dalam kandungan. Hal ini dimaksudkan agar kelak si bayi akan memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.
3. Meningkatkan Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika motivasi terbelenggu, maka semangat pun menjadi luruh, lemas, tak ada tenaga untuk beraktivitas. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik tertentu bisa meningkatkan motivasi, semangat dan meningkatkan level energi seseorang.
Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang disebut Efek Mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et al dari Universitas California. Penelitian lain juga membuktikan bahwa masa dalam kandungan dan bayi adalah waktu yang paling tepat untuk menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas. Hal ini karena otak anak sedang dalam masa pembentukan, sehingga sangat baik apabila mendapatkan rangsangan yang positif. Ketika seorang ibu yang sedang hamil sering mendengarkan terapi musik, janin di dalam kandungannya juga ikut mendengarkan. Otak janin pun akan terstimulasi untuk belajar sejak dalam kandungan. Hal ini dimaksudkan agar kelak si bayi akan memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.
3. Meningkatkan Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika motivasi terbelenggu, maka semangat pun menjadi luruh, lemas, tak ada tenaga untuk beraktivitas. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik tertentu bisa meningkatkan motivasi, semangat dan meningkatkan level energi seseorang.
4. Pengembangan Diri
Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri seseorang. Hati-hati, karena musik yang Anda dengarkan menentukan kualitas pribadi Anda. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa orang yang punya masalah perasaan, biasanya cenderung mendengarkan musik yang sesuai dengan perasaannya. Misalnya orang yang putus cinta, mendengarkan musik atau lagu bertema putus cinta atau sakit hati. Dan hasilnya adalah masalahnya menjadi semakin parah. Dengan mengubah jenis musik yang didengarkan menjadi musik yang memotivasi, dalam beberapa hari masalah perasaan bisa hilang dengan sendirinya atau berkurang sangat banyak. Dan jika Anda mau, Anda bisa mempunyai kepribadian yang Anda inginkan dengan cara mendengarkan jenis musik yang tepat.
5. Meningkatkan Kemampuan Mengingat
Terapi musik bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal ini bisa terjadi karena bagian otak yang memproses musik terletak berdekatan dengan memori. Sehingga ketika seseorang melatih otak dengan terapi musik, maka secara otomatis memorinya juga ikut terlatih. Atas dasar inilah terapi musik banyak digunakan di sekolah-sekolah modern di Amerika dan Eropa untuk meningkatkan prestasi akademik siswa. Sedangkan di pusat rehabilitasi, terapi musik banyak digunakan untuk menangani masalah kepikunan dan kehilangan ingatan.
6.
Kesehatan Jiwa
Seorang ilmuwan Arab, Abu Nasr al-Farabi (873-950M) dalam bukunya ''Great Book About Music'', mengatakan bahwa musik membuat rasa tenang, sebagai pendidikan moral, mengendalikan emosi, pengembangan spiritual, menyembuhkan gangguan psikologis. Pernyataannya itu tentu saja berdasarkan pengalamannya dalam menggunakan musik sebagai terapi. Sekarang di zaman modern, terapi musik banyak digunakan oleh psikolog maupun psikiater untuk mengatasi berbagai macam gangguan kejiwaan, gangguan mental atau gangguan psikologis.
Seorang ilmuwan Arab, Abu Nasr al-Farabi (873-950M) dalam bukunya ''Great Book About Music'', mengatakan bahwa musik membuat rasa tenang, sebagai pendidikan moral, mengendalikan emosi, pengembangan spiritual, menyembuhkan gangguan psikologis. Pernyataannya itu tentu saja berdasarkan pengalamannya dalam menggunakan musik sebagai terapi. Sekarang di zaman modern, terapi musik banyak digunakan oleh psikolog maupun psikiater untuk mengatasi berbagai macam gangguan kejiwaan, gangguan mental atau gangguan psikologis.
7. Mengurangi Rasa Sakit
Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua sistem tersebut bereaksi sensitif terhadap musik. Ketika kita merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi dan marah yang membuat kita menegangkan otot-otot tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi semakin parah. Mendengarkan musik secara teratur membantu tubuh relaks secara fisik dan mental, sehingga membantu menyembuhkan dan mencegah rasa sakit. Dalam proses persalinan, terapi musik berfungsi mengatasi kecemasan dan mengurangi rasa sakit. Sedangkan bagi para penderita nyeri kronis akibat suatu penyakit, terapi musik terbukti membantu mengatasi rasa sakit.
Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua sistem tersebut bereaksi sensitif terhadap musik. Ketika kita merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi dan marah yang membuat kita menegangkan otot-otot tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi semakin parah. Mendengarkan musik secara teratur membantu tubuh relaks secara fisik dan mental, sehingga membantu menyembuhkan dan mencegah rasa sakit. Dalam proses persalinan, terapi musik berfungsi mengatasi kecemasan dan mengurangi rasa sakit. Sedangkan bagi para penderita nyeri kronis akibat suatu penyakit, terapi musik terbukti membantu mengatasi rasa sakit.
8. Menyeimbangkan Tubuh
Menurut penelitian para ahli,
stimulasi musik membantu menyeimbangkan organ
keseimbangan yang terdapat di telinga dan otak.
Jika organ keseimbangan sehat, maka kerja organ
tubuh lainnya juga menjadi lebih seimbang dan
lebih sehat.
9. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Dr John Diamond dan Dr David
Nobel, telah melakukan riset mengenai
efek dari musik terhadap tubuh manusia dimana mereka menyimpulkan
bahwa: Apabila jenis musik yang kita dengar sesuai dan dapat diterima
oleh
tubuh manusia, maka tubuh akan bereaksi dengan mengeluarkan sejenis
hormon (serotonin ) yang dapat menimbulkan rasa Nikmat dan senang
sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat (dengan meningkatnya sistem
kekebalan tubuh) dan membuat kita menjadi lebih sehat.
10.
Meningkatkan Olahraga
Mendengarkan musik selama olahraga dapat memberikan olahraga yang lebih baik dalam beberapa cara, di antaranya meningkatkan daya tahan, meningkatkan mood dan mengalihkan Anda dari setiap pengalaman yang tidak nyaman selama olahraga.
Mendengarkan musik selama olahraga dapat memberikan olahraga yang lebih baik dalam beberapa cara, di antaranya meningkatkan daya tahan, meningkatkan mood dan mengalihkan Anda dari setiap pengalaman yang tidak nyaman selama olahraga.
Selain 10
manfaat utama yang kami sebutkan di atas, tentu
saja masih ada ratusan manfaat lain dari Terapi
Musik. Di tempat kami saja, ada puluhan jenis CD
Terapi Musik yang berguna untuk mengatasi
masalah-masalah tertentu.
Silakan klik disini untuk melihat daftar
manfaatnya >>
Hasil riset kami
menunjukkan bahwa terapi musik sangat efektif dalam
meredakan kegelisahan dan stress, mendorong perasaan rileks, meredakan depresi
dan mengatasi insomnia. Terapi musik membantu banyak orang
yang memiliki masalah emosional, membuat perubahan positif,
menciptakan suasana hati yang damai,
membantu memecahkan masalah dan memperbaiki konflik internal.
Ternyata penyembuhan terapi musik tidak hanya
terbatas pada kesehatan mental atau untuk masalah
psikologis saja. Telah dilakukan studi terhadap pasien-pasien
penderita luka bakar, penyakit jantung, hipertensi, stroke,
nyeri kronis, alergi, maag, kanker dan penyakit lainnya,
terapi musik juga bisa digunakan untuk membantu proses
penyembuhan.
Terapi musik dapat mengurangi kebutuhan pengobatan selama
kelahiran dan melengkapi fungsi mati rasa dalam operasi dan
perawatan gigi, terutama jika yang dirawat anak-anak serta
pasien yang menjalani prosedur pembedahan. Musik juga
berguna untuk mengatasi trauma pada bayi yang lahir
premature. Disamping situasi akut ini, terapi musik juga
membantu menghilangkan rasa sakit.
Terapi musik dapat juga memperbaiki kualitas bagi pasien
yang mengalami sakit berkepanjangan dan menambah kesehatan
orang-orang jompo, termasuk untuk penderita alzheimer. Musik juga telah digunakan untuk melengkapi
perawatan. Selain itu,
terapi musik juga berguna untuk mendukung keharmonisan
keluarga dan memotivasi kinerja karyawan.
Bagaimana
Musik Bisa Mempengaruhi Tubuh Dan Pikiran?
Pemahaman tentang aspek biologis suara berawal dengan pengertian
bahwa perubahan getaran udara sebenarnya adalah musik. Jauh sebelum
pembentukan ontogenetik dan filogenetik suara musik, fenomena akustik
yang ditemukan sudah merupakan nilai-nilai terapi musik. Fenomena
akustik ini membuat orang dapat menghargai dan menemukan kembali suara
eksternal serta menerjemahkan suara tersebut ke dalam bahasa musik.
Akustik, suara, vibrasi, dan fenomena motorik sudah ditemukan sejak ovum
dibuahi oleh sperma untuk membentuk manusia baru. Pada saat itu terdapat
berbagai proses yang melingkupi telur dalam kandungan, berproduksi
dengan gerakan dinamis, mempunyai vibrasi, dan memiliki suara tersendiri.
Misalnya, bunyi yang dihasilkan oleh dinding rahim, denyut jantung,
aliran darah, bisikan suara ibu, suara dan desah napas, mekanisme
gerakan dan gesekan tubuh bagian dalam, gerakan otot, proses kimiawi dan
enzim, serta banyak lainnya. Semua ini dapat dikelompokkan sebagai
sebuah kesempurnaan suara.
Ilustrasi: Musik yang diterima oleh
telinga disalurkan ke otak sebagai data digital sehingga otak merespon
sesuai dengan "isi data digital" tersebut.
Ilustrasi: Bahwa otak adalah pengendali
dan mempengaruhi kinerja seluruh organ di tubuh Anda. Artinya, ketika
otak distimulasi, organ-organ di tubuh Anda juga ikut terpengaruh.
Beberapa pendekatan dalam terapi musik meyakini bahwa tubuh kita
adalah sumber suara dan bahwa organ-organ tubuh sekaligus dapat
dianalogikan sebagai seperangkat alat musik. Tubuh manusia sebenarnya
sarat dengan bunyi. Proses biologis yang dilakukan oleh organ-organ
tubuh misalnya lambung atau jantung menghasilkan berbagai macam suara.
Dokter dapat mendengarkan suara-suara tersebut dengan menggunakan
stetoskop. Tanpa alat bantu kita tidak dapat mendengar suara-suara tadi,
karena suara-suara yang terlalu tidak beraturan diredam oleh
tulang-tulang rawan di telinga bagian dalam.
Di sisi lain, jika setiap
organ tubuh berfungsi dengan baik sebagaimana seperangkat alat musik
menghasilkan bunyi yang indah, maka seharusnya yang dihasilkan adalah
musik yang indah. Artinya tubuh kita sehat. Karena itu terapi musik
dimaksudkan untuk menyelaraskan kembali kinerja organ tubuh yang sedang
terganggu, agar dapat berfungsi normal kembali.
Sejak lebih dari seabad lalu, penelitian yang dilakukan sejumlah
dokter, khususnya para pakar di bidang Fisiologi menunjukkan keterkaitan
antara aspek-aspek Biologi dan musik. Bersama Hector Berlioz (seorang
komponis Perancis), M. Getry melakukan observasi mengenai kinerja musik
pada nadi dan sirkulasi darah. Dilaporkan bahwa dengan memainkan alat
perkusi genderang, akan melipatgandakan cardiac output.
Dua orang pakar Fisiologi dari Perancis, La Salpeètière dan Féré
mengukur pengaruh musik terhadap kapasitas kerja fisik manusia. Penemuan
pertama menunjukkan bahwa irama merupakan stimuli terkuat terhadap
kinerja fisik, sementara dari penemuan kedua ditemukan bahwa efek
stimuli musik dipengaruhi oleh kebebasan irama dan intensitas nada-nada
musikal yang dimainkan. Nada-nada tinggi terbukti menghasilkan efek yang
lebih besar daripada nada-nada rendah.
Di pusat rehabilitasi di Amerika, para pasien stroke disuruh berbaris
sambil mendengarkan musik berirama march lewat walkman. Ternyata, jenis
musik ini mampu menstimulasi otak. Tujuan perawatan ini agar si pasien
terbiasa dengan irama dan kebutuhan telinga dalam bisa terpenuhi. Dengan
ini, lama kelamaan mereka dapat bergerak normal lagi walau tanpa musik.
Hasil penyelidikan menunjukkan, kemampuan koordinasi motorik otak yang
terlatih tadi lama kelamaan akan menunjukkan perbaikan.
Concetta Tomaino, direktur program terapi musik pada rumah sakit Beth
Abraham di New York, bercerita tentang seorang pasien penderita
Parkinson hebat, yang masih bisa duduk berjam-jam di depan piano untuk
memainkan lagu-lagu dari komponis favoritnya (Chopin). Seolah-olah
pasien ini lupa akan penyakitnya. Rupanya, saat dia bermain dan terbuai
oleh lagunya itu, tubuhnya bereaksi.
Berdasarkan pengamatan di kliniknya,
Concetta Tomaino melihat musik mampu “menggali” ingatan pasien-pasiennya.
Ia juga pernah mencoba pada pasien Alzheimer yang kemampuan berpikirnya
hampir hilang sama sekali. Ketika ia memainkan musik yang dikenal oleh
pasien sewaktu masih muda, tiba-tiba pasien tersebut jadi ingat akan
tempat dan orang-orang yang pernah dikenalnya.
Contoh lain yang cukup mengejutkan adalah penelitian terhadap DNA.
Melalui suara yang diberikan, sangat mungkin untuk menghambat proses
ulang-alik biosintesis protein, purin, dan pirimidin dalam kehidupan sel,
yang mengakibatkan perubahan DNA. Meningkatnya polusi suara dalam
kehidupan modern ini ditengarai berpengaruh juga terhadap perubahan DNA
sehingga penelitian terhadap perubahan DNA memperoleh perhatian yang
serius.
Beberapa hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa efek
biologis dari suara dan musik dapat mengakibatkan:
-
Energi otot akan meningkat atau menurun terkait dengan stimuli irama.
-
Tarikan napas dapat menjadi cepat atau berubah secara teratur.
-
Timbulnya berbagai efek pada denyut jantung, tekanan darah, dan fungsi endokrin.
-
Berkurangnya stimulus sensorik dalam berbagai tahapan.
-
Kelelahan berkurang atau tertunda, tetapi ketegangan otot meningkat.
-
Perubahan yang meningkatkan elektrisitas tubuh.
-
Perubahan pada metabolisme dan biosintesis pada beberapa proses enzim.
Selain itu, setiap musik yang Anda dengarkan, meskipun Anda tidak sengaja
mendengarkannya, akan berpengaruh pada otak Anda. Setidaknya ada tiga
sistem saraf dalam otak Anda yang akan terpengaruh oleh musik yang Anda
dengarkan, yaitu:
1. Sistem Otak Yang Memproses
Perasaan.
Musik adalah bahasa jiwa, ia mampu
membawa perasan kearah mana saja. Musik yang Anda dengar akan merangsang
sistem saraf yang akan menghasilkan suatu perasaan. Perangsangan sistem
saraf ini mempunyai arti penting bagi pengobatan, karena sistem saraf
ambil bagian dalam proses fisiologis. Dalam ilmu kedokteran jiwa, jika
emosi tidak harmonis, maka akan mengganggu sistem lain dalam tubuh kita,
misalnya sistem pernapasan, sistem endokrin, sistem immune, sistem
kardiovaskuler, sistem metabolik, sistem motorik, sistem nyeri, sistem
temperatur dan lain sebagainya. Semua sistem tersebut dapat bereaksi
positif jika mendengar musik yang tepat.
2. Sistem Otak Kognitif
Aktivasi sistem ini dapat terjadi
walaupun seseorang tidak mendengarkan atau memperhatikan musik yang
sedang diputar. Musik akan merangsang sistem ini secara otomatis,
walaupun seseorang tidak menyimak atau memperhatikan musik yang sedang
diputar. Jika sistem ini dirangsang maka seseorang akan meningkatkan
memori, daya ingat, kemampuan belajar, kemampuan matematika, analisis,
logika, inteligensi dan kemampuan memilah, disamping itu juga adanya
perasaan bahagia dan timbulnya keseimbangan sosial.
3. Sistem Otak Yang
Mengontrol Kerja Otot
Musik secara langsung bisa
mempengaruhi kerja otot kita. Detak jantung dan pernafasan bisa melambat
atau cepat secara otomatis, tergantung alunan musik yang didengar.
Bahkan orang yang bayi dan orang tidak sadar pun tetap terpengaruh oleh
alunan musik. Bahkan ada suatu penelitian tentang efek terapi musik pada
pasien dalam keadaan koma. Ternyata denyut jantung bisa diturunkan dan
tekanan darah pun turun, kemudian begitu musik matikan, maka denyut
jantung dan tekanan darah kembali naik. Fakta ini juga bermanfaat untuk
penderita hipertensi karena musik bisa mengontrol tekanan darah.
Dari berbagai penelitian yang telah
dilakukan, dunia kedokteran serta psikologi membuktikan bahwa terapi
musik berpengaruh dalam mengembangkan imajinasi dan pikiran kreatif.
Musik juga mempengaruhi sistem imun, sistem saraf, sistem endokrin,
sistem pernafasan, sistem metabolik, sistem kardiovaskuler dan beberapa
sistem lainnya dalam tubuh. Dari berbagai penelitian ilmiah tersebut,
dinyatakan bahwa musik dapat digunakan untuk membantu penyembuhan
beberapa penyakit seperti insomnia, stress, depresi, rasa nyeri,
hipertensi, obesitas, parkinson, epilepsi, kelumpuhan, aritmia, kanker,
psikosomatis, mengurangi rasa nyeri saat melahirkan, dan rasa nyeri
lainnya.
Namun perlu diingat, meskipun manfaat
terapi musik sangat besar, terapi musik tidak dimaksudkan untuk
menggantikan pengobatan medis. Terapi musik digunakan sebagai terapi
pengobatan pelengkap yang bisa mempercepat proses penyembuhan suatu
penyakit.
Dalam memproduksi CD Terapi Musik,
kami menggabungkan terapi musik, terapi gelombang otak dan terapi
pemrograman pikiran untuk hasil maksimal. Jadi sebenarnya yang kami
sebut CD Terapi Musik tidak hanya berisi terapi musik saja, melainkan
telah diperkaya dengan jenis terapi lain yang bisa meningkatkan hasil
terapi musik